Minggu, 28 Desember 2014

INDONESIA DALAM MENGHADAPI EKONOMI KREAKTIF



BAB I

                                      PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
           Perkembangan kehidupan dunia ekonomi dan bisnis saat ini telah mengalami pergeser yaitu  dari ekonomi berbasis sumber daya  ke  ekonomi berbasis pengetahuan atau kreativitas.
 Pergesaran tersebut terjadi karena ekonomi berbasis sumber daya yang selama ini dicakup lebih efektifdalam memgakselerasi pembangunan ekonomi  dan pembangunan bisnis.
             Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.
 Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya, Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi sampai pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia dihadapi dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang utama dalam pengembangan ekonom.
 Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun 1997Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) senilai 414 miliar dolar yang menjadikan HKI sebagai barang ekspor nomor satu di Amerika Serikat. Howkins menjelaskan ekonomi kreatif sebagai "kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, ekonomi kreatif didefinisikan sebagai Era baru ekonomi setelah ekonomi pertanianekonomi industri, dan ekonomi informasi, yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
1.2  RUMUSAN MASALAH
Secara umum, rumusan masalah  pada tulisan “INDONESIA DALAM MENGHADAPI EKONOMI KREAKTIF” ini dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut :
1.Apa yang dimaksud dengan ekonomi kreaktif?
2. apakah penyebab munculnya ekonomi kreaktif di Indonesia?
3.bagaimana dampak yang ekonomi kreatif bagi masyarakat dimana persaingan ekonomi yang semakin meningkat ?
1,3 TUJUAN
            1.Bagi Penulis
 Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata kuliah pengantar bisnis. Selain itu, bagi diri kami pribadi tulisan ini juga diharapkan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa, baik dalam lingkup universitas gunadarma maupun di aktivitas akademika yang lain.
            2. Bagi Pembaca
     Para pembaca  digunakan untuk langkah menuju ke pengetahuan yang lebih luas, sehingga kedepannya tercipta sdm-sdm yang unggul. Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang masyarakat Indonesia dalam menghadapi ekonomi kreaktif  dan dampak yang kita peroleh dari perkembangan ekonomi kreaktif tersebut.

1.4 METODE PENULISAN
Metode yang di gunakan adalah:
-Deskriptif
-Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet dan  buku - buku panduan.




                                                            BAB II
                                PEMBAHASAN
            Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Struktur perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi.
            Menurut ahli ekonomi paul romer (1993) ide adalah barang ekonomi yang sangat penting dari objek yang di tekankan di kebanyakan model – model ekonomi.. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Ide adalah instruksi yang membuat kita mengkombinasikan sumber daya fisik yang penyusunannya terbatas menjadi lebih bernilai. Romer juga berpendapat bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkan nilai ekonomi.
Ekonomi baru telah muncul seputar industry kreaktif yang dikenalkan oleh hokum kekayaan industri kreatifintelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. 
            Sejarah aktivitas ekonomi dunia mulai tergambarkan sejak meletusnya revolusi industri di Inggris antara tahun 1750-1850 masehi. Revolusi Industri yang identik dengan nama James Watt sebagai salah seorang tokoh inti dari revolusi ini kemudian pada kemajuan berikutnya menyebar ke Eropa barat, Amerika Utara, Jepang dan sampai ke seluruh dunia. Sebelum era Industri, aktivitas ekonomi masyarakat dunia masih sangat bergantung pada produk-produk pertanian yang di olah oleh tenaga manusia.Sekarang, jauh 164 tahun setelah revolusi industri lahir di Inggris, dunia masuk ke dalam era aktivitas ekonomi yang sangat jauh berbeda, bahkan dunia sedang beranjak ke dalam era ekonomi yang benar-benar baru. Namun, tidak banyak yang menyadari ini dan terus-menerus berkutat pada aktivitas ekonomi konvensional.
            Disadari ataupun tidak, Indonesia kini masih berada di dalam abad informasi. Lihat saja tren yang sedang menjamur saat ini. Toko online dimana-mana, kota-kota tercerewet di Twitter sedunia, wifi di mana-mana, video-video lucu terpopuler di Youtube hingga hacker Indonesia. Sedikit banyak cara baru aktivitas ekonomi semacam ini telah membantu kaki Indonesia berdiri kembali setelah di tekel oleh krisis moneter pada 1998 silam.
            Abad informasi memang benar-benar gila. Ia telah membantu serta bertanggungjawab mengubah wajah dunia di abad ke-21 masehi ini. Salah satu bukti paling anyar kekuatan budaya informasi di abad ini adalah bagaimana internet dan situs jejaring sosial telah mampu menumbangkan pemimpin-pemimpin diktator di Timur Tengah dan mengubah wajah wilayah tersebut selamanya dan terkenang dalam satu peristiwa sejarah berjuluk: Arab Spring. Istilah yang mengatakan bahwa Mereka yang berkuasa di dalam zaman ini adalah orang-orang yang mengontrol aliran informasi.
Era Ekonomi kreaktif.
            Era ekonomi kreatif atau akan lebih tepat jika kita katakan konsepnya didefinisikan dan dibukukan berawal pada penerapan kebijakan publik di Australia pada tahun 1994 (Potts and Cunningham, 2008). Kemudian konsep ini berangsur-angsur menyebar hingga ke Inggris di akhir tahun 1990 – an khususnya saat Partai Buruh yang saat itu baru saja merebut tampuk pemerintahan mendirikan Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga. Inggris kemudian mulai mencanangkan sektor ekonomi khusus bagi industri kreatif dan mulai menyadarinya sebagai salah satu dari pemain penting yang mampu meningkatkan pertumbuhan GDP (Produk Domestik Bruto). Hal ini juga didukung dengan menjamurnya media digital, perangkat lunak komputer serta industri video game.
Ekonomi kreaktif sendiri di definisikan dalam beberapa poin berikut:
  • Ekonomi Kreatif adalah konsep yang berkembang berdasarkan aset kreatif yang berpotensi membantu pertumbuhan ekonomi.
  • Ekonomi kreatif mampu meningkatkan pemasukan bagi masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan dan nilai ekonomi yang berasal dari kegiatan ekspor yang dalam waktu bersamaan juga membantu mempromosikan keragaman sosial-budaya serta mengembangkan sumber daya manusia.
  • Kemudian Ekonomi Kreatif juga mampu menguatkan aspek-aspek ekonomi, kebudayaan dan sosial yang mampu berinteraksi baik dengan teknologi, kegiatan intelektual serta tujuan pariwisata.
  • Ekonomi kreatif merupakan aktivitas ekonomi berbasis ilmu pengetahuan (knowledge-based economy) dengan dimensi pengembangan hubungan lintas sektoral baik di level makro maupun mikro di dalam aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
  • Di jantung ekonomi kreatif terdapat industri kreatif.
Di Indonesia sendiri, ekonomi kreatif pernah menyelamatkan ekonomi Indonesia dari keterpurukan saat krisis moneter 1998. Dan peran itu dimainkan oleh Usaha Kecil Menengah.Salah satu karakteristik pelaku ekonomi kreatif adalah pembentukannya yang dikerjakan oleh tim yang terdiri dari lebih dari 1 orang. Maka tak heran jika orang-orang seperti James Watt, Thomas Alva Edison, Pablo Picasso, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Pythagoras, Al-Khawarizmi, Albert Einstein, hingga B.J. Habibie, tidak berlaku lagi di zaman ini. Zaman ini memperkenalkan nama-nama baru yang terhimpun dalam satu tim yang mampu mengubah dunia. Diantara tim-tim tersebut berturut-turut ada Larry Page dan Sergey brin (Google.com), Steve Jobs dan Steve Wozniak (Apple.inc), Chad Hurley dan Jawed Karim serta Steve Chen (Youtube.com).
Peluang Indonesia dalam Persaingan Ekonomi Kreatif Dunia
Lalu bagaimana Indonesia memposisikan dirinya sebagai salah satu negara tujuan dan penghasil produk-produk ekonomi kreatif terbaik di dunia bersaing dengan negara-negara maju. Indonesia masih memiliki peluang yang sangat besar ke arah itu.
Mari melihat beberapa fakta yang dikemukakan oleh McKinsey Global Institute :
  • Indonesia hari ini menduduki kekuatan ekonomi peringkat 16 di dunia dan kuat kemungkinan akan duduk manis di peringkat tujuh ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030.
  • Indonesia hari ini memiliki kurang lebih 45 juta konsumen aktif dan akan bertambah menjadi 135 juta pada tahun 2030.
  • Indonesia memiliki populasi anak muda yang tumbuh cepat di daerah urban, faktor ini memberi kekuatan tersendiri untuk meningkatkan pemasukan negara.
  • Mulai dari saat ini sampai tahun 2030 nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi 90 juta calon pelaku konsumen tambahan yang mempunyai potensi daya beli yang cukup besar.
  • Pertumbuhan masyarakat kelas konsumen ini lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan ekonomi dunia lainnya yang sedang berkembang selain China dan India. Tentunya ini menjadi sinyal kepada pebisnis dan investor tingkat dunia untuk mempertimbangkan diri berinvestasi di Indonesia.
Fakta di atas tentu memberi peluang yang sangat besar bagi para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia untuk menggaet konsumen potensialnya yang berasal dari “masyarakat kaya baru” yang kebutuhannya akan kebutuhan sandang-pangan serta kebutuhan primer, sekunder, dan tersiernya semakin meningkat permintaannya. Namun hal tersebut juga bisa menjadi bumerang tatkala pemerintah Indonesia tidak menggenjot dan mendukung kegiatan ekonomi kreatif di Indonesia sehingga ditakutkan konsumen potensial ini akan dipikat oleh produk-produk kreatif dari luar negeri dan pada akhirnya kita hanya menjadi bangsa konsumen seperti yang kita alami selama ini.Pemerintah Indonesia sendiri telah memberi andil besar terhadap babak baru dimulainya aktivitas ekonomi kreatif Indonesia yang gencar. Ditandai dengan pembentukan Indonesia Design Power 2006, yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia menjadi produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki karakter nasional.  Kemudian keseriusan Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekonomi kreatif dilanjutkan pula dengan keluarnya Inpres No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 pada 21 Desember 2011,  yang berisi amanah pembentukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan visi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan menggerakkan kepariwisataan dan ekonomi kreatif.

                                                                  BAB III
                                                        PENUTUP

       3.1  KESIMPULAN
            Berdasarkan penjelasan dari tulisan  ini, dapat disimpulkan bahwa Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Ekonomi kreatif  sangat berdampak terhadap pola pikir masyarakat dan  persaingan ekonomi baik dalam maupun luar Negara Indonesia.
     
 3.2SARAN
               Setelah membaca tulisan ini,masyarakat Indonesia selama ini disuguhkan dengan citra nusantara yang sumber daya alamnya dikeruk semena-mena oleh perusahaan-perusahaan asing. Hal ini tidak terlepas juga dari lemahnya kepemimpinan penguasa di negeri ini serta lemahnya kesadaran masyarakat akibat dari pendidikan yang juga rendah. Di era ini kita bebas berbuat apa saja dan berkreasi semau kita tanpa ada yang perlu ditakutkan dan ada yang membungkam. Maka di era inilah kita seharusnya bangkit dan menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa maju dengan kemajuan ekonomi dan pendidikan yang merata. Dengan instrumen-instrumen yang sudah dijelaskan di atas, maka sekali lagi pemerintah dan yang lebih penting kepada masyarakat untuk menyadari bahwa dunia sedang bergerak ke zaman yang benar-benar berbeda dengan apa yang pernah nenek moyang, ayah ibu kita rasakan. Ini adalah era ekonomi industri kreatif, mau jualan beras atau pamer teknologi.

3.3 SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar